Lily, Bunga Anggun Penuh Khasiat

on Sabtu, 10 Juli 2010

BUNGA yang cantik ini dikenal semenjak zaman Yunani kuno. Selain itu, bunga ini merupakan tanaman yang tumbuh dari umbi. Berwarna lembut serta memiliki keharuman yang khas, membuat bunga ini seringkali ditanam sebagai tanaman hias atau bunga potong. 

Namun selain dikagumi karena bentuk bunganya yang cantik, ada beberapa jenis bunga ini yang terkadang ditanam lalu dipanen hanya untuk diambil umbinya saja.
Ya, bunga tersebut adalah bunga Lily. Lily berbeda dari bunga lain, warna putihnya terlihat suci. Kelopaknya yang besar dan mengecil, melengkung dengan indah dan anggun.

Setiap mekar, selalu terbuka sempurna dan penuh keteguhan hati. Harumnya terasa lembut, membuat hati terasa tenang.
Lily adalah bunga yang memiliki keanggunan dengan warna-warna lembut, seperti putih, pink dan sebagainya. Untuk jenis-jenis tertentu, bunga ini juga diketahui memiliki keharuman yang khas. Seperti halnya bunga sedap malam, bunga Lily juga dikenal multiguna, cocok dan dianggap pas untuk kesempatan suka maupun duka. 
Jika ada pecinta bunga, cobalah sandingkan bunga lily dengan bunga lain, bunga lily takkan mencolok dan menyita perhatianmu, sebaliknya justru menyokong dan melembutkan penampilan bunga lain, sehingga terlihat keindahan sempurna. Buket tanpa bunga lily, hanya akan menjadi kontes bunga cantik. Tidak tertangkap keindahan keseluruhannya.

Sedangkan nama Lily atau Lilium adalah bentuk Latin berasal dari kata Yunani, Leirion.
Tahan Lama Penyebaran  bunga lily meliputi wilayah Eropa dan meliputi daerah Mediterania Utara, melintas kesebagian besar wilayah Asia menuju Jepang, India, dan Filipina Selatan.

Dan saat ini telah menyebar ke wilayah selatan Kanada melalui Amerika Serikat. Ada beberapa tanaman yang juga disebut sebagai lily, tetapi sebenarnya bentuk ataupun jenisnya jauh berbeda dari lily yang sebenarnya. Biasanya bunga lily tumbuh menyesuaikan diri dengan habitatnya, seperti daerah berhutan, pegunungan atau terkadang daerah rerumputan.

Bunga Lily merupakan jenis bunga rimbun. Untuk bunganya sendiri, terdiri dari enam kelopak yang cukup besar, biasanya wangi dan memiliki beragam warna mulai dari putih, kuning, oranye, merah muda, merah dan ungu.

Ada juga yang berbintik-bintik dan bergaris-garis lembut. Bunga Lily memiliki kelebihan, di antaranya dapat bertahan hidup lebih lama. Juga memiliki wangi yang tahan lama  jika dibandingkan bunga lainnya.

Di Indonesia, Lily selalu tampil anggun menghiasi meja atau pesta pernikahan. Keindahan kelopak bunga dan warna putihnya selalu berkesan mewah, memanjakan mata yang melihatnya. Tak salah memang jika bunga ini dikagumi indahnya oleh banyak orang.

Yang menarik, ternyata, bunga yang memilih mekar di bulan Mei ini ternyata menyimpan berbagai khasiat. Beberapa zat kimia penting terkandung di dalamnya, misalnya seperti flavonoid, karotenoid yang berfungsi sebagai anti oksidan, Saponin, dan beberapa zat lainnya.

Beragam khasiatnya di antaranya adalah dapat membantu menyembuhkan dan menghilangkan bekas luka di kulit, misalnya luka bakar, luka akibat jatuh. Dan kelebihannya, Lily dapat menyembuhkan luka tanpa bekas.  Kulit Anda akan kembali mulus seperti semula. Selain itu,  ekstrak bunga Lily dapat membantu menjaga kelembaban kulit, memberikan perawatan spesial bagi kulit kering, kulit iritasi dan kulit sensitif.
Lily dan Wanita Polisakarida yang juga terkandung di dalam bunga ini termasuk dalam kelompok hidrokoloid, fungsinya membantu meningkatkan viskositas dan kestabilan kelembaban air yang ada di kulit. Di dalam kulit, polisakarida ini menahan kadar air yang ada, agar tetap berada dalam jumlah yang seimbang.

Kini Anda tahu, selain cantik, ternyata Lily memang mengerti kebutuhan wanita. Sekarang cari saja produk kecantikan kulit yang mengandung khasiat dari bunga Lily ini. Kulit Anda akan semakin cantik karena keajaibannya.

Menurut Prof Hembing Wijayakusuma dalam bukunya Ensiklopedia Tumbuhan Berkhasiat Obat I, sifat kimiawi dari bunga lili adalah dingin, manis, dan agak pahit. Efek farmakologis yang dikandung tumbuhan ini adalah sebagai obat batuk (antitusif) dan penenang (sedatif).

Beberapa penyakit yang bisa diatasi bunga ini adalah batuk, bengkak dan bisul, amandel, radang saluran nafas, radang paru-paru, asma, sakit lambung, diare kronis, sakit perut setelah melahirkan, jerawat, dan lain-lain.

Untuk menyembuhkan penyakit batuk, caranya cukup mudah, ambillah 10 gram umbi bunga lili, 10 gram kulit jeruk mandarin kering, direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, tambahkan 5 gram umbi anggrek tanah, diaduk, lalu diminum selagi hangat.

Jika batuk karena influenza, 10 gram umbi bunga lili ditambah 5 gram daun menthol kering dan 7 lembar daun sirih, direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 ss, disaring, lalu diminum selagi hangat.

Untuk mengatasi batuk rejan (pertussis), 15 gram umbi bunga lili dan gula merah secukupnya direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, disaring lalu airnya diminum selagi hangat.

Anda tertarik untuk merawatnya?
Untuk  perawatannya, bunga lily sangat memerlukan air yang cukup agar tidak kekeringan. Dan ingat, jangan tempatkan tanaman lily di tempat yang langsung terkena sinar matahari. Akar tanaman ini biasanya cukup banyak dan menjuntai keluar oleh karena itu Anda perlu mengganti media tanamnya bila akar tanaman lily telah membentuk bola hingga dinding pot. 

Untuk pergantian ini sebaiknya dilakukan pada awal musim penghujan dimana pada saat itulah tanaman lily dalam kondisi aktif tumbuh. Kelebihan dari Lily adalah tidak hanya dapat bertahan hidup lebih lama dari bunga lainnya, tapi wanginya juga lebih lama. Soal harga, bunga ini memang jauh lebih mahal, tapi itu sepadan dengan kualitas dan keindahannya.

Bisa dikatakan, hanya yang terpilih dan mampulah yang bisa memilikinya. Saat pasokan sepi, bunga Lily bisa mencapai Rp 100.000/tangkai, saat pasokan melimpah biasanya harganya hanya Rp 25.000/tangkai. Bunga lily adalah bunga orang dewasa, bunga yang anggun dan penuh kekuatan hasrat hidup seorang wanita. (Dela SY,dari berbagai sumber-12)
 sumber : www.
suaramerdeka.com 

0 komentar:

Posting Komentar