Demi "Si Hitam" Petani Wajib Sekolah

on Senin, 12 Juli 2010

AGROEKOSISTEM
Senin, 12 Juli 2010 | 15:06 WIB
Foto: Josephus Primus
Seorang petani di kawasan Sompok, Imogiri, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Selasa (27/4/2010), sedang membersihkan lahan kedelai hitam varietas mallika dari rumput pengganggu. Mallika kini makin dikembangkan dengan sistem kemitraan mulai dari kalangan akademisi, petani, hingga pelaku industri. Salah satunya, Unilever.
KOMPAS.com - Kedelai hitam yang merupakan bahan pokok pembuatan kecap mesti dijaga pasokannya. Hal semacam itulah yang kemudian menjadi salah satu landasan bagi Unilever sebagaimana warta yang diterima kompas.com, Senin (12/7/2010).
 

Bekerja sama dengan Yayasan FIELD (Farmer Initiatives for Ecological Livelihoods and Democracy) Indonesia, Yayasan Unilever Indonesia menggelar kegiatan sekolah petani di Dusun Gondang, Kecamatan Pringkuku, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur. Gelaran sejak Minggu (28/3/2010) berakhir pada Minggu (27/6/2010).
FIELD merupakan sekolah petani untuk pengelolaan agroekosistem bagi petani kedelai hitam. Tujuannya, untuk meningkatkan kemampuan petani dalam pengelolaan tanaman yang sering disebut "si hitam" ini berbasis analisa agroekosistem, membangun organisasi petani yang kuat sebagai modal sosial untuk membangun ekonomi petani, metode belajar andragogy (orang dewasa),participatory (keikutsertaan) dan belajar dari pengalaman. Program ini dilaksanakan di tujuh kabupaten yaitu Bantul, Kulon Progo, Ngawi, Madiun, Nganjuk, Trenggalek, dan Pacitan.
Dengan mengikuti sekolah ini, petani diharapkan mampu menjalankan metode berbasis pengelolaan agroekosistem kedelai hitam untuk hasil yang lebih baik sehingga bisa bermanfaat bagi peserta sekolah petani pada khususnya dan masyarakat petani pada umumnya.
"Kami senang program kami dapat memberikan dampak sosial, ekonomi serta lingkungan yang signifikan di tujuh kabupaten di pulau Jawa, dan kami berharap program ini dapat terus dikembangkan lagi,” kata Direktur PT Unilever Indonesia Tbk, Josef Bataona.

0 komentar:

Posting Komentar